JJ Redick Mengeluh Usai Pertahanan Lakers Sangat Buruk. Pasca dua laga pramusim yang mengecewakan, pelatih Los Angeles Lakers JJ Redick tak bisa sembunyikan kekesalannya soal pertahanan tim yang masih amburadul. Di konferensi pers usai kekalahan 112-98 kontra Golden State Warriors pada Minggu malam waktu setempat, 5 Oktober 2025, Redick bilang ia “tak terkejut” dengan performa buruk itu, tapi tetap mengeluh keras soal transisi defense dan rotasi center yang bikin Lakers bolong-bolong. Ini momen krusial bagi Redick di tahun keduanya sebagai coach rookie, di mana skuad baru dengan tambahan Luka Doncic dan Deandre Ayton lagi tes chemistry menjelang opener reguler lawan Warriors 22 Oktober. Dengan LeBron James absen pramusim karena iritasi glute, beban jatuh ke pemain muda seperti Austin Reaves dan Dalton Knecht, tapi Redick tegas: pertahanan harus jadi prioritas, atau musim ini bisa berantakan seperti 2024-25 yang finis keenam Barat. “Kami punya talenta, tapi defense ini seperti bocor ember—harus ditambal cepat,” candanya, meski nada suaranya serius. BERITA TERKINI
Keluhan Redick soal Transisi Defense yang Lemah: JJ Redick Mengeluh Usai Pertahanan Lakers Sangat Buruk
JJ Redick paling vokal soal transisi defense Lakers yang bikin tim kebobolan 25 poin fast break di dua pramusim—angka yang ia sebut “tak bisa diterima” untuk contender. Di laga lawan Warriors, Lakers kehilangan bola 18 kali, bikin Golden State counter mudah dengan 16 poin transisi. Redick mengeluh pasca-latihan, “Kami lambat balik, dan itu bukan soal atletisitas semata—ini soal disiplin.” Ia soroti kesalahan Reaves yang terlalu sering overcommit di offense, ninggalin ruang untuk Curry eksploitasi. Musim lalu, Lakers ranking 22 di defensive rating 114,2, dan tren pramusim ini ulang masalah itu: lawan Clippers, mereka izinkan 28 poin transisi. Redick, yang dulu sharpshooter Nets, paham betul: tanpa transisi solid, offense Doncic-LeBron mandul. Ia sudah drill switch-heavy di camp, tapi mengeluh hasilnya masih mentah—khususnya Knecht, rookie yang atletis tapi lambat baca rotasi. “Ini bukan kritik, tapi alarm—jika tak fix, kami tak lolos playoff byes,” tegasnya, rencanakan sesi khusus minggu ini untuk tingkatkan hustle plays.
Masalah Rotasi Center: Ayton Bagus, Tapi Tak Cocok Skema Defense: JJ Redick Mengeluh Usai Pertahanan Lakers Sangat Buruk
Rotasi center jadi sumber keluhan lain Redick, terutama Deandre Ayton yang meski hustle-nya bagus, sering salah posisi di pick-and-roll defense. Di pramusim, Ayton catatkan 12 rebound tapi izinkan 8 poin di paint lawan Warriors, karena ia terlalu sering stay di paint saat PnR—bukan skema drop coverage Redick inginkan. “Deandre punya malam bagus dari hustle, tapi dia di paint saat PnR, dan itu bukan defense kami,” keluh Redick, soroti bagaimana Ayton clog lane, bikin Doncic kesulitan rotate. Ayton, yang trade dari Blazers Juli lalu, unggul rebound ofensif 3,2 per laga karir, tapi defense-nya ranking 18 musim lalu di Portland. Redick bandingkan dengan Anthony Davis yang absen pramusim karena minor injury—AD lebih fleksibel di switch, sementara Ayton butuh adaptasi. Di laga Clippers, rotasi ke Jaxson Hayes bikin paint bolong lagi, izinkan 52 poin di area itu. Redick mengeluh ini soal komunikasi: “Center kami harus drop dan recover cepat, bukan campur aduk.” Ia rencanakan Ayton mentor Hayes di film session, tapi khawatir waktu mepet sebelum reguler.
Dampak ke Chemistry Skuad dan Rencana Perbaikan Redick
Keluhan Redick soal pertahanan buruk ini tak cuma vokal, tapi juga pengingat chemistry skuad yang lagi goyah di camp. Dengan LeBron absen, beban jatuh ke Doncic yang baru adaptasi, dan Redick mengeluh tim kurang “buy-in” di defense—seperti Reaves yang fokus offense terlalu dini. Musim lalu, Lakers kebobolan 115 poin rata-rata, dan pramusim ini naik ke 118, bikin Redick frustasi: “Kami punya Luka dan LeBron, tapi defense ini bikin kami keliatan lemah.” Dampaknya ke moral: Bronny James, yang debut pramusim, kesulitan rotate di backcourt, sementara Ayton tampak ragu posisi. Tapi Redick tak putus asa—ia rencanakan tweak besar: lineup small-ball dengan Finney-Smith di center, kurangi paint exposure, dan drill harian soal communication. “Ini pramusim, waktunya bersihkan sampah,” katanya, yakin dengan kedalaman seperti Christie, tim bisa capai rating 110 di reguler. Pengamat bilang keluhan ini mirip Darvin Ham dulu, tapi Redick punya kredibilitas sebagai analis, bikin pemain dengar.
Kesimpulan
Keluhan JJ Redick usai pertahanan Lakers buruk di pramusim jadi panggilan bangun untuk skuad yang lagi transisi. Dari transisi lemah hingga rotasi center amburadul, ini alarm dini untuk fix sebelum reguler—tapi Redick yakin dengan tweak taktikal dan buy-in tim, Lakers bisa balik jadi benteng Barat. Di usia 40 LeBron dan debut Luka, defense bukan opsional, tapi keharusan juara. Musim 2025-26 sebentar lagi, dan Redick siap ubah keluhan jadi kemenangan—fans Purple and Gold, sabar, pesta bakal datang.