Denver Nuggets Mengalahkan Los Angeles Clippers. di Thomas & Mack Center, roster muda Denver Nuggets berhasil menundukkan Los Angeles Clippers dengan skor akhir 81–76 dalam lanjutan NBA 2K26 Summer League. Laga berjalan seimbang, namun Nuggets mempertahankan keunggulan dari awal hingga akhir, meski Clipper sempat mengancam lewat run 13–0 di menit-menit akhir. BERITA LAINNYA
Denver mengontrol tempo sejak kuarter pertama dan unggul 21–11. Mereka menambah keunggulan menjadi 46–37 di babak pertama, lalu melesat hingga lebih dari 20 poin di kuarter ketiga, namun momentum sempat beralih sebelum Denver menutup laga dengan tegas.
DaRon Holmes II Jadi Penentu di Tengah Pertahanan Denver: Denver Nuggets Mengalahkan Los Angeles Clippers
DaRon Holmes II tampil sebagai bintang utama Nuggets dalam pertandingan ini. Ia mencetak 19 poin, mengamankan 17 rebound, memberi 5 assist dan mencatat 2 steal. Aksinya di paint dan keberadaan rebound superior menjadi faktor penentu yang menahan tekanan Clippers.
Statistik pertahanan Nuggets juga impresif, karena mereka berhasil mencatatkan 13 steal, unggul dari Clippers yang hanya berhasil mencatat tujuh. Dalam fastbreak points, Denver jauh lebih efektif, unggul 16–4. Keunggulan ini menunjukkan intensitas transisi serangan dan kecepatan bertahan yang menjadi identitas tim muda Denver.
Momentum Naik Turun – Dari +25 ke +5
Keunggulan Denver mencapai puncak di kuarter ketiga, di mana mereka unggul hingga 25 poin. Namun, Clippers tidak menyerah. Berkat serangan cepat dan transisi efektif, mereka membalas dengan run 13–0 di empat menit akhir, membuat jarak mengecil menjadi hanya selisih lima poin.
Momen tersebut menjadi penegas betapa rapuhnya keunggulan awal. Namun Denver tidak panik dan mereka berhasil mempertahankan ritme dan menunjukkan mental juara muda dengan menahan serangan balik Clippers hingga peluit akhir.
Faktor Tambahan – Free-Throw, Rebound, dan Konsistensi
Strategi lain yang mengangkat Denver adalah konsistensi dari free‑throw line. Mereka mencapai akurasi 88% (13 dari 15), sedangkan Clippers hanya memanfaatkan 72% dengan 13 dari 18. Ini membedakan ketenangan mental Denver di momen genting.
Pada papan rebound, Denver juga unggul jauh 47–36 dan memberi lebih banyak second-chance points dan membatasi peluang ofensif Clippers. Stat juga mendukung bahwa Denver unggul dalam penguasaan bola, fisik, dan komitmen bertahan, memberi mereka edge tipis namun cukup.
Dampak untuk Kedua Tim
Untuk Nuggets, kemenangan ini memberi kepercayaan diri setelah mencatatkan rekor 1–3. Meskipun di bawah rata-rata, performa Holmes II dan kolega menunjukkan arah positif dengan fokus pada defense, fastbreak, dan penyelesaian clutch. Ini menjadi sinyal kuat bagi manajemen dan pelatih untuk mengembangkan budaya kompetitif dan efisiensi di level rookie dan sophomore.
Bagi Clippers, kekalahan 81–76 membuka catatan penting yaitu potensi ofensif mereka lewat pemain seperti Jordan Miller yang mencetak 23 poin, mengumpulkan 14 rebound dan memberi 4 assist dan masih butuh dukungan konsistensi lebih, terutama dalam pertahanan dan free‑throw pressure. Run akhir 13–0 mereka menunjukkan mental juang, namun perlu diperkuat agar mampu menahan tekanan dan menjaga margin kemenangan sendiri.
Kesimpulan – Pelajaran dari Summer League
Kemenangan Denver Nuggets atas LA Clippers, 81–76, bukan hanya sekadar hasil pertandingan Summer League. Ini tentang bagaimana perbedaan kecil seperti rebound, steal, free‑throw, dan ketenangan mental bisa membawa kemenangan dalam duel sengit. DaRon Holmes II menjadi pusat perhatian utama dengan permainan agresif dan menonjol di berbagai aspek statistik.
Bagi fans dan pengembang tim, hasil ini menandai awal dari cerita pembangunan dan memupuk talenta muda lewat budaya game yang seimbang. Sementara Clippers belajar bahwa potensi besar perlu dibarengi dengan stabilitas di momen kritis. Summer League sekali lagi menjadi panggung pembelajaran mendalam yang memberi pandangan awal tentang prospek masa depan kedua tim.