Dilon Brooks Dinilai Tidak Layak Berada di All-Stars NBA

dilon-brooks-dinilai-tidak-layak-berada-di-all-stars-nba

Dilon Brooks Dinilai Tidak Layak Berada di All-Stars NBA. Dillon Brooks, forward Phoenix Suns, kembali jadi bahan perdebatan di NBA musim 2025-26. Dengan rata-rata sekitar 22 poin per laga dan peran besar di tim, nama Brooks sempat disebut sebagai kandidat All-Star oleh beberapa pengamat, termasuk Draymond Green. Namun, banyak opini menilai ia belum layak masuk roster All-Star, karena stats pendukung kurang impresif dan persaingan ketat di Barat. TIPS MASAK

Statistik yang Belum All-Star Level: Dilon Brooks Dinilai Tidak Layak Berada di All-Stars NBA

Brooks memang tampil bagus dengan 21-22 poin per game, efisiensi cukup tinggi, dan kontribusi defensif solid. Ia sering jadi scorer utama saat Devin Booker absen, seperti saat cetak 33 poin lawan Lakers. Tapi, angka lain seperti rebound hanya 3,1 dan assist 1,8 per laga terbilang rendah untuk posisi forward.

True shooting percentage sekitar 55 persen bagus, tapi tidak elite. Di Barat yang penuh bintang seperti LeBron James, Kevin Durant, atau Shai Gilgeous-Alexander, Brooks lebih terlihat sebagai role player tangguh daripada superstar. All-Star biasanya punya impact all-around lebih luas, seperti rebound tinggi atau playmaking kuat, yang belum jadi kekuatan utama Brooks.

Persaingan Ketat di Konferensi Barat: Dilon Brooks Dinilai Tidak Layak Berada di All-Stars NBA

Frontcourt Barat sangat kompetitif musim ini. Pemain seperti Nikola Jokic, Anthony Davis, atau Zion Williamson punya stats monster dan pengaruh tim lebih besar. Brooks bantu Suns menang, tapi timnya belum konsisten di papan atas, sering tergantung Booker.

All-Star voting melibatkan fans, media, dan pemain, di mana popularitas dan narasi tim jadi faktor. Brooks, dengan image villain dari masa lalu, kurang dapat dukungan luas meski performanya membaik. Beberapa analis bilang ia lebih cocok All-Defensive Team daripada All-Star, karena defense jadi spesialisasinya sejak Grizzlies dan Rockets.

Reputasi dan Kontroversi yang Melekat

Brooks dikenal sebagai trash talker dan pemain agresif, yang bikin polarisasi. Meski sudah matang dan jadi culture setter di Suns, masa lalu seperti konfrontasi dengan LeBron atau insiden lain masih bayangi image-nya. Banyak fans dan pengamat anggap ia “overrated” di luar lapangan, meski di dalam lapangan ia beri toughness.

Ini bikin sulit bagi Brooks dapat vote tinggi dari fans. All-Star sering pilih pemain dengan cerita positif atau tim sukses besar, sementara Brooks lebih dilihat sebagai enforcer daripada marquee name.

Kesimpulan

Dillon Brooks dinilai belum layak All-Star karena stats pendukung minim, persaingan sengit di Barat, dan reputasi yang masih kontroversial. Meski performa individu bagus dan dapat pujian dari veteran seperti Draymond, ia lebih pas sebagai spesialis defense dan scorer sekunder. Jika Suns terus naik dan Brooks konsisten, peluang bisa terbuka di masa depan, tapi untuk musim ini, All-Star terasa terlalu dini baginya.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *