Josh Giddey Tetap Yakin Akan Bermain di Liga Eropa Nanti

josh-giddey-tetap-yakin-akan-bermain-di-liga-eropa-nanti

Josh Giddey Tetap Yakin Akan Bermain di Liga Eropa Nanti. Dunia basket kembali diramaikan oleh pernyataan ambisius dari seorang bintang NBA yang tak ragu buka pintu untuk petualangan baru. Josh Giddey, guard Chicago Bulls yang baru saja tanda tangan kontrak empat tahun senilai 100 juta dollar, yakin akan main di liga Eropa suatu saat nanti. Pernyataannya ini muncul pasca latihan bersama Panathinaikos, tim juara EuroLeague 2023/24, saat mereka tur preseason di Australia pada 16 September 2025. Giddey, yang habiskan musim panas di tanah airnya, bilang pengalaman itu bikin ia terkesan dan terbuka untuk langkah ke Eropa di masa depan. Di tengah persiapan musim 2025/26 yang tinggal sebulan lagi, ini jadi sinyal menarik bagi penggemar Bulls—tim yang finis 11 di Wilayah Barat musim lalu dan haus playoff lebih dalam. Bagi Giddey, yang usia 22 tahun sudah punya tiga musim NBA di bawah ikat pinggang, Eropa bukan mimpi jauh; ini opsi realistis untuk tantangan baru. Apa yang bikin ia yakin, dan kenapa Eropa begitu menarik? Kita kupas dari profilnya hingga perbandingan dengan NBA yang ia kenal betul—semua tunjukkan betapa dinamisnya karier atlet muda seperti Giddey. BERITA BOLA

Mengenal Pembasket Josh Giddey

Josh Giddey adalah talenta Australia yang lahir di Melbourne pada 10 Oktober 2002, dari keluarga pemain basket profesional. Ayahnya, Warrick Giddey, main untuk Melbourne Tigers di NBL, sementara ibunya, Kim, ikut di WNBL—lingkungan yang bikin Josh kenal bola basket sejak balita. Ia tumbuh di Yarraville, sekolah di St Kevin’s College sebelum pindah ke NBA Global Academy di Canberra, di mana ia jadi prospek top Australia. Draft keseluruhan ke-6 oleh Oklahoma City Thunder pada 2021 langsung bikin ia sensasi: rookie termuda sejarah NBA catat triple-double di usia 19 tahun 84 hari, lawan Pelicans pada Desember 2021—28 poin, 5 rebound, 9 assist.

Di Thunder, Giddey main tiga musim: rookie 2021/22 dengan 12,3 poin, 7,8 rebound, 6,4 assist per game; lalu 2022/23 naik ke 16,6 poin. Tapi musim 2023/24, peran kurang di bawah Mark Daigneault bikin ia trade ke Bulls Februari 2024 seharga Josh Caruso dan draft pick. Di Chicago, ia bangkit: 18,9 poin, 7,2 rebound, 8,1 assist di 28 laga akhir musim, bantu Bulls capai play-in meski tersingkir. Musim 2024/25, ia starter utama dengan 19,2 poin, 6,5 rebound, 7,8 assist di 82 laga—shooting 48 persen FG, meski tiga poin cuma 31 persen. Ia wakili Australia di Olimpiade Paris 2024, capai perempat final, dan punya 1,5 juta followers Instagram di mana ia bagikan momen keluarga dan tips basket. Tinggi 203 cm dengan visi passing langka, Giddey disebut “point forward modern”—tapi kritik soal defense dan shooting bikin ia haus bukti diri. Kontrak baru empat tahun 100 juta dollar, mulai 2025/26, terkunci hingga 2029—tapi ia bilang Eropa bisa jadi babak selanjutnya.

Kenapa Josh Giddey Ingin Bermain di Liga Eropa: Josh Giddey Tetap Yakin Akan Bermain di Liga Eropa Nanti

Keinginan Giddey main di Eropa lahir dari pengalaman langsung saat latihan dengan Panathinaikos di Melbourne. Tim Yunani itu, juara EuroLeague 2023/24, ajak Giddey dan pemain lokal ikut scrimmage untuk persiapan laga tur. “Ini pertama kali saya latihan dengan tim EuroLeague,” kata Giddey pada 16 September. “Mereka tim bagus, dihormati di seluruh Eropa.” Ia ngobrol dengan dua eks NBA di skuad itu: Kendrick Nunn dan Jerian Grant, yang cerita positif soal tim, kota Athena, dan Yunani secara umum. “Saya tak dengar satu kata negatif pun, semuanya positif,” tambahnya. Pengalaman ini bikin Giddey terbuka: “Saya bisa bayangkan main di Eropa suatu saat nanti.”

Alasan utama: tantangan dan kualitas. EuroLeague punya level tinggi dengan tim seperti Real Madrid, Olympiacos, dan Fenerbahce—banyak eks NBA seperti Nunn yang pilih Eropa untuk peran utama. Giddey, yang merasa terbatas di NBA karena defense dan shooting, lihat Eropa beri ruang kembangkan passing dan playmaking-nya. Plus, akar Australia: banyak pemain Aussie sukses di Eropa, seperti Matthew Dellavedova di Melbourne United sebelum NBA. Di usia 22, dengan kontrak aman, Giddey ingin eksplorasi—mungkin setelah 2029, atau kalau peluang datang lebih cepat. Ia bilang, “Itu menyenangkan hari itu,” tunjukkan rasa penasaran yang tulus. Bagi Bulls, ini sinyal positif: ia committed sekarang, tapi haus kompetisi global.

Apakah Liga Eropa Lebih Menyenangkan Daripada NBA

EuroLeague tak selalu “lebih menyenangkan” dari NBA—itu subjektif, tapi bagi Giddey, ya, dalam aspek tertentu. NBA punya gaji gila (ia baru dapat 100 juta dollar), exposure global, dan jadwal 82 laga plus playoff yang intens—tapi juga tekanan besar, defense ketat, dan peran terbatas untuk pemain seperti Giddey yang lebih ke facilitator. EuroLeague, dengan 34 laga reguler plus playoff, lebih pendek dan fokus skill: passing, shooting mid-range, dan FIBA rules yang beri kebebasan lebih untuk playmaker. Giddey, dengan visi elite (7,8 assist per game), bisa dominasi seperti Luka Doncic dulu di Real Madrid sebelum NBA.

Banyak eks NBA bilang Eropa lebih “fun” karena gaya hidup: Athena atau Madrid beri budaya kaya, fans passionate, dan kurang scrutiny media daripada Chicago. Nunn dan Grant cerita ke Giddey soal “tim seperti keluarga” di Panathinaikos, beda dengan NBA yang sering trade. Tapi NBA unggul di fasilitas, recovery, dan kompetisi atletis—EuroLeague lebih tactical, kurang dunk show. Bagi Giddey, Eropa bisa lebih menyenangkan untuk kembangkan game tanpa tekanan All-Star, plus dekat Australia. Tapi ia tak bilang NBA buruk; kontrak barunya tunjukkan komitmen. Singkatnya, Eropa lebih “menyenangkan” untuk eksplorasi, bukan ganti total—seperti liburan panjang dengan gaji tetap.

Kesimpulan: Josh Giddey Tetap Yakin Akan Bermain di Liga Eropa Nanti

Keyakinan Josh Giddey akan main di liga Eropa suatu saat jadi cerita inspiratif di awal musim 2025/26, tunjukkan atlet NBA bisa punya visi luas. Dari prospek Australia ke starter Bulls, Giddey bangun karir dengan passing brilian dan rasa penasaran—latihan dengan Panathinaikos cuma pemicu, tapi akarnya di pengalaman global. Eropa menarik karena tantangan tactical dan gaya hidup, meski NBA tetap rumah utama dengan kontrak 100 juta dollar. Bagi Bulls, ini booster: Giddey committed sekarang, tapi haus lebih. Musim depan, ia fokus Chicago—tapi pintu Eropa terbuka, janjikan petualangan baru. Giddey, keep passing; dunia basket tunggu langkahmu.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *