Satria Muda Pertamina Rekrut Djordje Jovicic. Dalam persiapan matang menjelang Indonesian Basketball League musim 2026, Satria Muda Pertamina Bandung umumkan rekrutmen besar: Djordje Jovicic, pelatih asal Serbia, resmi ditunjuk sebagai head coach baru. Pengumuman ini keluar pada 1 Desember 2025, menggeser Youbel Sondakh ke posisi Sport Director, sambil restrukturisasi manajemen dengan Cecilia Dwi Maya sebagai Manajer Tim. Jovicic, yang pernah sukses bawa Pelita Jaya juara pramusim 2023, datang dengan rekam jejak internasional solid—dari memimpin Partizan U18 hingga asisten Timnas Serbia U20. Langkah ini tak hanya tambah pengalaman Eropa ke skuad Singa Lengkuas, tapi juga janjikan rivalitas panas dengan mantan timnya di Jakarta. Dengan target naik podium setelah finis semifinal musim lalu, rekrutmen ini jadi sinyal kuat ambisi Satria Muda untuk dominasi lagi di IBL. INFO SLOT
Rekam Jejak Internasional Djordje Jovicic: Satria Muda Pertamina Rekrut Djordje Jovicic
Sebelum mendarat di Indonesia, Jovicic bangun karier gemilang di Eropa dan Asia. Lahir di Serbia, ia mulai menonjol sebagai pelatih U18 Partizan Belgrade pada 2021-2022, di mana timnya raih gelar juara liga junior dengan catatan tak terkalahkan di fase reguler. Sebelumnya, ia pegang peran Pelatih Kepala U20 Beikong Fly Dragons di Beijing, China, selama dua musim—membawa skuad muda lolos playoff CBA dan kembangkan talenta seperti Zhang Zhenlin. Ia juga pernah jadi asisten pelatih Timnas Serbia U20, bantu strategi di kualifikasi Eropa yang hasilkan medali perunggu FIBA U20. Pengalaman ini beri Jovicic pemahaman mendalam soal pengembangan pemain muda, sesuatu yang selaras dengan filosofi Satria Muda sebagai pembina talenta nasional. Ia sering tekankan disiplin taktis dan mental juang, gaya yang terbukti efektif di level kompetitif tinggi.
Pengalaman Sukses di IBL Bersama Pelita Jaya: Satria Muda Pertamina Rekrut Djordje Jovicic
Jovicic bukan wajah baru di IBL; ia debut musim 2023 sebagai pelatih Pelita Jaya Jakarta dan langsung ciptakan gebrakan. Saat itu, ia bawa tim juara turnamen pramusim, kalahkan rival-rival besar dengan serangan cepat dan pertahanan rapat. Di musim reguler, Pelita Jaya catatkan rekor impresif: hanya tiga kekalahan dari 30 laga, finis reguler season di puncak klasemen. Strateginya—fokus hindari kesalahan berulang dari kekalahan sebelumnya—bikin skuad lebih tangguh, terbukti saat eliminasikan Satria Muda 2-0 di semifinal. Meski kalah di final dari Prawira Bandung 0-2, Jovicic tinggalkan warisan budaya tim yang kuat: pemain seperti Lester Prosper dan Jordan Adams kembangkan performa maksimal. Pengalaman ini bikin ia paham nuansa liga lokal, dari adaptasi cuaca tropis hingga integrasi pemain impor dengan lokal.
Perubahan Struktur Tim Satria Muda
Rekrutmen Jovicic datang bareng reshuffle manajemen yang strategis. Youbel Sondakh, pelatih sebelumnya, geser ke Sport Director—posisi yang beri ia ruang lebih luas atur strategi jangka panjang, termasuk scouting talenta. “Formula pelatih Serbia sudah kami rasakan bagus; dengan struktur baru, semuanya bakal jalan lancar,” kata Youbel, yakin Jovicic cocok pimpin skuad yang punya core pemain seperti Abraham Grahita dan Avan Seputra. Cecilia Dwi Maya ambil alih sebagai Manajer Tim, gantikan Theodore Wira Adi yang kini fokus Business Development & Commercial. Perubahan ini perkuat fondasi bisnis Satria Muda, yang sudah 12 kali juara sejak 1996, sambil jaga komitmen sumbang pemain ke timnas—seperti Ali Alhadar yang sering panggil. Jovicic sendiri percaya diri: “Saya siap bawa tim langkah lebih jauh, dengan disiplin dan semangat juang tinggi.”
Kesimpulan
Rekrutmen Djordje Jovicic oleh Satria Muda Pertamina jadi langkah cerdas untuk musim IBL 2026, gabungkan pengalaman Eropa-nya dengan sukses lokal di Pelita Jaya. Dari rekam jejak U20 Serbia hingga eliminasi semifinal dulu, ia bawa taktik modern yang cocok bangun skuad muda Singa Lengkuas. Dengan restrukturisasi manajemen di bawah Youbel Sondakh dan Cecilia Dwi Maya, tim ini siap tantang dominasi rival seperti Prawira atau Pelita Jaya—bahkan panaskan derby Bandung-Jakarta. Ini bukan sekadar ganti pelatih, tapi komitmen ulang kejayaan: dari 12 gelar masa lalu ke podium baru. Ke depan, Jovicic punya peluang bukti diri, bawa Satria Muda kembali raih trofi dan inspirasi generasi basket Indonesia.