Strategi Pick and Roll yang Sering Dipakai Pemain NBA. Musim NBA 2025-2026 baru bergulir sepekan, dan strategi pick and roll sudah jadi senjata favorit bagi banyak tim untuk merobek pertahanan lawan. Bayangkan Luka Doncic dari Lakers yang memanfaatkan screen dari Christian Wood untuk drive ke rim, atau Shai Gilgeous-Alexander dari Thunder yang pass akurat ke Chet Holmgren untuk alley-oop—itulah pick and roll, play klasik yang menyumbang hingga 30 persen poin ofensif di liga. Di laga pembuka Nuggets vs. Clippers, Jamal Murray dan Nikola Jokic jalankan variasi ini 25 kali, hasilkan 18 poin mudah. Di era spacing modern, pick and roll tak lagi sederhana; ia berevolusi dengan slip screen dan pop-out, bikin pelatih lawan pusing. Pemain top seperti Doncic dan Gilgeous-Alexander pimpin liga dengan usage rate di atas 35 persen untuk play ini. Apa strategi sering dipakai yang bikin mereka dominan? Kita bedah dari dasar hingga trik canggih yang sedang tren. BERITA TERKINI
Strategi Dasar Pick and Roll untuk Ball Handler: Strategi Pick and Roll yang Sering Dipakai Pemain NBA
Pick and roll dimulai dengan screener—biasa big man—set screen di high post untuk ball handler, yang manfaatkan ruang untuk drive atau pass. Strategi paling umum: high pick and roll di tengah lapangan, di mana handler seperti Jalen Brunson dari Knicks pakai hesitation dribble untuk baca defense sebelum explode ke rim. Ini efektif karena paksa switch atau hedge, buka opsi lob atau kick-out three.
Di musim ini, Donovan Mitchell dari Cavaliers sering jalankan side pick and roll dari wing, di mana Evan Mobley set screen miring untuk isolasi mid-range. Data awal tunjukkan ball handler top seperti Gilgeous-Alexander catat 1.2 poin per possession (PPP) dari play ini, unggul berkat visi passing-nya yang bantu Thunder puncak East. Rahasia sukses: timing screen—screener harus set kontak kuat tapi legal, hindari foul. Handler pintar seperti Trae Young dari Hawks tambah variasi hesitation pull-up, kurangi risiko turnover 15 persen. Strategi dasar ini sederhana, tapi kalau dieksekusi benar, ubah possession biasa jadi poin cepat, terutama lawan drop coverage yang lemah di rim protection.
Peran Screener dan Variasi Roll ke Rim: Strategi Pick and Roll yang Sering Dipakai Pemain NBA
Screener jadi kunci pick and roll, terutama roll man seperti Jokic yang slip ke rim setelah screen untuk ambil lob pass. Strategi populer: aggressive roll, di mana screener seperti Joel Embiid dari 76ers potong baseline cepat, paksa big defender lawan tinggal atau rotasi lambat. Ini hasilkan layup atau and-one, dengan Embiid catat 1.15 PPP musim lalu—tren yang lanjut di 2025 berkat chemistry dengan Tyrese Maxey.
Variasi lain, pick and slip: screener fake set screen lalu slip dini, seperti yang dipakai Rudy Gobert dari Timberwolves untuk counter switch defense. Di laga perdana, Anthony Edwards manfaatkan ini untuk 12 assist, bantu Wolves unggul transisi. Screener harus punya soft hands dan finishing di traffic; Jokic, misalnya, tambah euro step untuk hindari blok, tingkatkan efisiensi 20 persen. Strategi ini tak cuma bergantung handler—screener pintar baca reaksi, pilih roll keras atau relocate ke corner untuk rebound. Di NBA sekarang, tim dengan screener versatile seperti Nuggets dominasi, karena play ini ciptakan mismatch konstan.
Adaptasi Canggih dan Counter Defense Modern
Pick and roll adaptif, terutama lawan pertahanan canggih seperti hedging atau trapping yang tren di 2025. Strategi hybrid: pick and pop, di mana screener pop ke perimeter untuk three, seperti Kristaps Porzingis dari Hawks yang jalankan ini dengan Trae Young untuk stretch floor. Ini counter drop coverage, hasilkan 1.3 PPP bagi duo tersebut di pra-musim.
Lainnya, Spain pick and roll—screen ganda dari off-ball player—dipakai oleh Brunson dan Mikal Bridges di Knicks untuk overload satu sisi, paksa rotasi panik. Luka Doncic, dengan usage 34.9 persen, sering campur ini dengan off-ball flare screen, bikin Lakers puncak West awal musim. Counter umum: kalau lawan switch everything, handler pilih isolasi; kalau trap, quick pass ke roller. Pelatih seperti Mike Malone dari Nuggets drill variasi ini harian, kurangi turnover 18 persen. Di era analytics, tim track PPP untuk pilih momen—pick and roll sukses 65 persen saat lawan lelah kuarter ketiga. Adaptasi ini bikin strategi tetap segar, tak mudah dibaca.
Kesimpulan
Strategi pick and roll yang sering dipakai pemain NBA di 2025-2026 tetap jadi fondasi ofensif, dari high screen dasar Luka dan SGA hingga slip roll Jokic dan adaptasi pop Porzingis. Play ini tak cuma poin mudah, tapi juga ciptakan chaos defense yang bantu tim seperti Thunder dan Nuggets pimpin liga. Dengan usage tinggi dari ball handler top, ia dominasi half-court. Pelatih, fokus drill timing; pemain, bangun chemistry duo. Di playoff nanti, tim yang kuasai variasi ini akan angkat trofi. Siap jalankan pick and roll berikutnya? Lapangan NBA tunggu ledakan.