Kon Knueppel Siap Ledakan Hujankan 3 Point Bersama Hornets. NBA Summer League 2025 di Las Vegas menjadi panggung gemilang bagi Kon Knueppel, rookie Charlotte Hornets yang terpilih sebagai pick ke-6 pada NBA Draft 2025. Pemain asal Duke ini langsung mencuri perhatian dengan akurasi tembakan tiga poin yang memukau, menegaskan reputasinya sebagai salah satu penembak jitu terbaik di kelas draft tahun ini. Dengan kemampuan mencetak poin dari luar busur dan fleksibilitas sebagai small forward, Knueppel diharapkan menjadi senjata utama Hornets dalam membangun kembali kejayaan di musim NBA 2025/2026. Meski bersaing dengan talenta muda seperti Liam McNeeley dan Brandon Miller, Knueppel siap memimpin revolusi ofensif Hornets dengan hujan tripoin. Artikel ini akan mengulas performa Knueppel di Summer League, potensinya sebagai penembak, dan dampaknya bagi Hornets serta penggemar basket di Indonesia.
Performa Mengejutkan di Summer League
Kon Knueppel tampil dalam tiga laga Summer League sebelum diistirahatkan, memberikan gambaran jelas tentang potensinya sebagai penembak elite. Dalam debutnya melawan Utah Jazz, ia mencetak 15 poin dengan 5 dari 9 tembakan, termasuk 4 dari 6 tripoin, ditambah 5 rebound dan 2 assist dalam kemenangan 92-88. Di laga kedua melawan Philadelphia 76ers, Knueppel menambah 18 poin, 6 rebound, dan 3 assist, dengan akurasi 4 dari 7 dari jarak tiga poin. Meski performanya sedikit menurun di laga ketiga melawan Denver Nuggets dengan 10 poin dan 3 dari 8 tripoin, akurasi keseluruhan 48,1% dari luar busur menempatkannya di antara penembak terbaik Summer League. Pelatih Hornets, Charles Lee, memuji kemampuan Knueppel untuk menemukan ruang tembak dan ketenangannya di bawah tekanan, menjadikannya kandidat kuat untuk rotasi utama musim reguler.
Kemampuan sebagai Penembak Jitu
Knueppel, yang memiliki tinggi 6 kaki 6 inci, dikenal sebagai penembak tiga poin dengan mekanisme tembakan mulus dan konsisten. Di Duke, ia mencatatkan akurasi 42,7% dari jarak tiga poin dengan rata-rata 14,8 poin per game, menjadikannya ancaman konstan di perimeter. Dalam Summer League, ia menunjukkan kemampuan catch-and-shoot yang luar biasa, sering kali memanfaatkan umpan dari Tidjane Salaun dan Nick Smith Jr. Selain itu, Knueppel juga mampu mencetak tripoin off-the-dribble, menambah dimensi serangan yang dibutuhkan Hornets. “Saya selalu berusaha berada di posisi yang tepat untuk menembak,” ujar Knueppel dalam wawancara pasca-laga, menegaskan fokusnya pada spacing dan gerakan tanpa bola. Dengan Hornets yang ingin meningkatkan efisiensi ofensif setelah finis di urutan ke-13 Wilayah Timur musim lalu, Knueppel diharapkan menjadi motor hujan tripoin.
Tantangan dan Dukungan Tim: Kon Knueppel Siap Ledakan Hujan 3 Point Bersama Hornets
Meski menjanjikan, Knueppel menghadapi tantangan untuk beradaptasi dengan intensitas NBA. Akurasi tembakannya di Summer League menurun di laga ketiga akibat pertahanan ketat dari pemain seperti Julian Strawther, menunjukkan perlunya peningkatan dalam menghadapi tekanan fisik. Selain itu, ia perlu meningkatkan kemampuan defensif untuk menjadi two-way player, karena rata-rata hanya 0,7 steal per laga di Duke menunjukkan kelemahan di sisi bertahan. Namun, Hornets memberikan dukungan penuh melalui pelatih Charles Lee, yang menerapkan sistem fast-paced offense yang cocok dengan gaya Knueppel. Rekan setim seperti LaMelo Ball, yang dikenal sebagai playmaker elit, dan Brandon Miller, yang juga penembak jitu, membantu menciptakan ruang bagi Knueppel untuk mengeksekusi tripoin. Latihan intensif di Charlotte fokus pada gerakan off-ball dan simulasi tekanan defensif untuk mempersiapkannya menghadapi musim reguler.
Dampak bagi Hornets dan Indonesia: Kon Knueppel Siap Ledakan Hujan 3 Point Bersama Hornets
Kehadiran Knueppel diharapkan mengubah dinamika serangan Hornets, yang musim lalu hanya mencatatkan akurasi tripoin 35,5%, peringkat ke-20 di NBA. Dengan Ball sebagai pengatur serangan dan Knueppel sebagai penembak perimeter, Hornets berpotensi masuk delapan besar Wilayah Timur, mengakhiri paceklik playoff sejak 2016. Di Indonesia, di mana basket semakin populer berkat DBL dan pemain seperti Anthony Beane Jr., performa Knueppel di Summer League, yang disiarkan melalui platform streaming, menginspirasi penggemar muda. Kemampuannya mencetak tripoin menjadi pelajaran bagi pemain Indonesia untuk fokus pada fundamental tembakan jarak jauh, yang kini menjadi tren di basket modern. Dukungan suporter Hornets, yang kini menjuluki Knueppel “Sniper Duke,” juga memperkuat motivasinya untuk bersinar.
Penutup: Kon Knueppel Siap Ledakan Hujan 3 Point Bersama Hornets
Kon Knueppel, dengan akurasi tripoin yang memukau di NBA Summer League 2025, siap memimpin revolusi ofensif Charlotte Hornets dengan hujan tembakan tiga poin. Meski menghadapi tantangan defensif dan adaptasi dengan intensitas NBA, potensinya sebagai penembak jitu tidak diragukan lagi. Dengan dukungan pelatih Charles Lee dan rekan setim seperti LaMelo Ball, Knueppel memiliki peluang besar untuk menjadi pilar utama Hornets di musim 2025/2026. Bagi penggemar basket Indonesia, kiprahnya menjadi inspirasi untuk mengejar mimpi di level global. Mari kita nantikan ledakan tripoin Knueppel di NBA, membawa Hornets kembali ke panggung playoff dan mengharumkan basket modern!