Rio Disi Jadi Andalan Dewa United di Lini Pertahanan

rio-disi-jadi-andalan-dewa-united-di-lini-pertahanan

Rio Disi Jadi Andalan Dewa United di Lini Pertahanan. Rio Disi, point guard veteran Dewa United Banten, telah menjadi pilar kunci dalam keberhasilan timnya di Indonesian Basketball League (IBL) 2025, khususnya di lini pertahanan. Pada usia 32 tahun, pemain asal Jakarta ini menunjukkan performa luar biasa sebagai pelapis, membantu Dewa United mencapai final IBL untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Dengan kemampuan bertahan yang tangguh dan kepemimpinan di lapangan, Disi meraih penghargaan Sixth Man of the Year 2025 untuk kedua kalinya, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu guard bertahan terbaik di liga. Kontribusinya tidak hanya membawa tim ke partai puncak, tetapi juga menginspirasi rekan-rekannya untuk tampil lebih solid.

Perjalanan Karier Rio Disi

Rio Disi, lahir pada 25 Mei 1992, memulai karier profesionalnya bersama Pelita Jaya pada 2013, sebelum bergabung dengan Dewa United pada 2024. Sebelumnya, ia bermain untuk NSH Jakarta dan Pacific Caesar, mengumpulkan pengalaman di berbagai klub IBL. Musim 2024 menjadi terobosan baginya, dengan rata-rata 3,8 poin, 1,2 rebound, dan 1,7 assist dalam 14,2 menit per game selama 26 laga musim reguler dan lima laga playoff. Musim 2025 melihat peningkatan performanya, mencatatkan rata-rata 4,5 poin, 2,0 rebound, dan 2,3 assist per game, dengan fokus utama pada pertahanan. Pengalamannya di timnas Indonesia, termasuk di FIBA Asia Cup Qualifiers 2023 dan SEA Games 2021, memperkaya kemampuan taktisnya, menjadikannya andalan pelatih Pablo Favarel.

Peran Kunci di Lini Pertahanan

Sebagai point guard pelapis, Disi dikenal karena kemampuan bertahannya yang luar biasa. Dalam laga semifinal melawan Rans Simba Bogor, ia mencatatkan tiga steal dan membantu membatasi produktivitas guard lawan, Spencer Gardiner, di bawah 10 poin. Statistik musim ini menunjukkan rata-rata 1,5 steal per game, menempatkannya di antara guard lokal terbaik dalam kategori ini. Kemampuannya membaca pergerakan lawan dan melakukan close-out cepat membuatnya sulit dilalui, terutama oleh pemain asing seperti K.J. McDaniels. Favarel menyebut Disi sebagai “perekat tim,” yang mampu mengubah tempo permainan saat masuk dari bangku cadangan. Dalam kemenangan 100-60 atas Tangerang Hawks, Disi berkontribusi dengan dua steal dan tiga assist, memperkuat intensitas pertahanan Dewa United.

Penghargaan Sixth Man of the Year

Disi kembali meraih Sixth Man of the Year IBL 2025, penghargaan yang juga ia menangkan pada musim sebelumnya. Penghargaan ini diumumkan menjelang playoff, mencerminkan kontribusinya sebagai pemain pelapis yang konsisten. “Penghargaan ini bukan tujuan utama, tetapi saya senang bisa membantu tim,” ujar Disi, yang juga menyayangkan absennya rekan setimnya, Dio Tirta, dari nominasi. Perannya dalam menjaga ritme permainan, baik dalam serangan maupun pertahanan, menjadi kunci keberhasilan Dewa United mencatatkan 13 kemenangan beruntun di musim reguler, dengan total rekor 13-3. Kehadirannya di lapangan sering kali meningkatkan intensitas, terutama saat melawan tim dengan serangan cepat seperti Rajawali Medan.

Tantangan di Final IBL 2025: Rio Disi Jadi Andalan Dewa United di Lini Pertahanan

Meski berperan besar, Disi menghadapi tantangan di final IBL 2025 melawan Pelita Jaya, juara bertahan dengan tradisi kuat. Pelita Jaya, yang dipimpin pemain seperti Anthony Beane Jr. dan Jaquori McLaughlin, memiliki serangan yang sulit dihentikan. Disi perlu meningkatkan efisiensi bertahan melawan guard cepat seperti McLaughlin, sambil mengurangi turnover yang sempat menjadi masalah, seperti saat laga melawan Rajawali Medan (16 turnover tim). Dengan tur pramusim Dewa United di Malaysia pada Agustus 2025, Disi memiliki kesempatan untuk mempertajam chemistry dengan rekan seperti Kaleb Ramot Gemilang dan Jordan Adams sebelum BCL Asia.

Dampak bagi Dewa United: Rio Disi Jadi Andalan Dewa United di Lini Pertahanan

Kehadiran Disi di lini pertahanan memberikan Dewa United keunggulan taktis, terutama dalam menghadapi tim dengan produktivitas poin tinggi. Kombinasinya dengan center Lester Prosper, yang meraih IBL Sportsmanship Award 2025, menciptakan keseimbangan antara pertahanan dan sportivitas. Keberhasilan Dewa United menembus final untuk pertama kalinya tidak lepas dari kontribusi Disi sebagai pelapis yang andal. Ia juga menjadi mentor bagi pemain muda seperti Radityo Wibowo, membantu membangun budaya tim yang solid. Dengan pengalaman internasional dan dedikasi, Disi adalah aset berharga bagi ambisi Dewa United meraih gelar.

Penutup: Rio Disi Jadi Andalan Dewa United di Lini Pertahanan

Rio Disi telah membuktikan dirinya sebagai andalan Dewa United Banten di lini pertahanan IBL 2025, membawa tim ke final dengan performa tangguh dan kepemimpinan. Dari Sixth Man of the Year hingga steal krusial di laga besar, ia menunjukkan bahwa peran pelapis bisa sama pentingnya dengan starter. Meski tantangan melawan Pelita Jaya menanti, Disi memiliki semua alat untuk membantu Dewa United mengukir sejarah. Akankah ia menjadi kunci gelar pertama klub? Final IBL 2025 menjadi panggungnya untuk menjawab.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *