Adam Silver Menjanjikan Kenaikan Gaji Pemain WNBA

adam-silver-menjanjikan-kenaikan-gaji-pemain-wnba

Adam Silver Menjanjikan Kenaikan Gaji Pemain WNBA. Di tengah hiruk-pikuk akhir musim WNBA 2025 yang memecahkan rekor penonton dan pendapatan, NBA Commissioner Adam Silver kembali menjadi sorotan dengan janji konkretnya soal kenaikan gaji pemain. Pada 23 Oktober 2025, dalam wawancara di acara pagi nasional, Silver menyatakan bahwa atlet-atlet liga wanita akan mendapat “kenaikan besar” dalam kesepakatan tawar-menawar kolektif (CBA) baru yang sedang dirundingkan. Ini datang tepat sebelum batas waktu 31 Oktober, di mana CBA saat ini berakhir, dan negosiasi dengan asosiasi pemain (WNBPA) semakin panas. Silver tekankan fokus pada angka absolut gaji, bukan sekadar porsi pendapatan, meski pemain seperti Napheesa Collier dari Minnesota Lynx dan Kelsey Plum dari Las Vegas Aces terus dorong peningkatan berbasis revenue sharing. Musim lalu, cap gaji tim hanya 1,5 juta dolar, dengan maksimal 249 ribu dan minimal 66 ribu per pemain—jauh di bawah NBA yang bagi 49 persen revenue. Janji ini bukan janji kosong; ia bagian dari komitmen liga untuk bagikan kekayaan dari pertumbuhan eksponensial, termasuk final yang ditonton jutaan orang. Bagi liga yang baru saja tambah dua tim ekspansi untuk 2026, ini momen krusial untuk pertahankan momentum dan pastikan pemain tak lagi bergantung gaji luar negeri. INFO CASINO

Rekor Pertumbuhan WNBA dan Tekanan Ekonomi: Adam Silver Menjanjikan Kenaikan Gaji Pemain WNBA

Musim 2025 jadi puncak kebangkitan WNBA, dengan pendapatan melonjak 50 persen dari tahun sebelumnya berkat bintang seperti Caitlin Clark dan A’ja Wilson yang tarik penonton baru. Final antara Lynx dan Aces pecahkan rekor viewership, naik 30 persen dari 2024, sementara tiket terjual habis di hampir semua arena. Namun, di balik gemerlap itu, ketidakseimbangan gaji jadi bom waktu: pemain saat ini bagi hanya 9,3 persen revenue liga, kontras 49 persen di NBA. Silver, yang awasi kedua liga, akui ini dalam wawancaranya: “Mereka akan dapat kenaikan besar di siklus CBA ini, dan itu pantas mereka dapatkan.” Ia tekankan ukur kesuksesan lewat angka mutlak—seperti gaji maksimal yang bisa naik jadi 850 ribu dolar menurut proposal liga—bukan porsi persen. Ini respons atas protes keras, termasuk pernyataan Collier di wawancara akhir musim yang sebut kepemimpinan liga “terburuk di dunia” karena tak bagikan pertumbuhan secara adil. WNBPA, di bawah presiden Nneka Ogwumike, sudah opt out CBA lama tahun lalu untuk tekan perubahan, dan kaos “Pay Us What You Owe Us” di All-Star Juli lalu jadi simbol perjuangan. Tanpa kesepakatan baru, draft lotre dan free agency 2026 bisa tertunda, hambat tim baru seperti Toronto Tempo dan Portland Fire.

Negosiasi CBA: Perselisihan Utama dan Respons Pemain: Adam Silver Menjanjikan Kenaikan Gaji Pemain WNBA

Negosiasi CBA jadi medan perang utama, dengan pertemuan terakhir di Manhattan minggu lalu gagal capai titik temu soal revenue sharing dan struktur gaji. Liga usul cap tetap dengan tambahan bagi jika revenue melewati target, tapi pemain tolak “bad math” yang katanya untungkan pemilik dulu. Terri Jackson, direktur eksekutif WNBPA, kritik Silver di pernyataan 22 Oktober: “Mereka tahu itu buruk saat bilang ‘lebih banyak yang sama’—cap tetap dan bagi parsial yang bayar balik liga dulu.” Silver balas dengan argumen logis: “Share bukan cara tepat, karena revenue NBA jauh lebih besar; lihat angka absolut apa yang mereka dapat.” Proposal liga termasuk cap naik bertahap ke 2,5 juta dolar pada 2030, plus maksimal 850 ribu—kenaikan tiga kali lipat dari sekarang—tapi pemain inginkan model uncapped seperti NBA, di mana gaji ikut revenue. Respons pemain campur: Plum bilang di podcast akhir musim, “Kami ciptakan pertumbuhan ini, tapi rasanya kami bukan bagiannya.” Collier, wakil presiden WNBPA, prioritaskan dua poin: bagi revenue yang tumbuh inklusif dan struktur gaji fleksibel. Meski Silver janjikan kenaikan, ketegangan terlihat saat Cathy Engelbert, commissioner WNBA, boo di upacara MVP Final—bukti pemain lapar akan kesetaraan.

Inspirasi dari NBA dan Dampak Jangka Panjang

Janji Silver ambil inspirasi dari model NBA, di mana bagi revenue 50-50 hasilkan rata-rata gaji 10 juta dolar per pemain. Di WNBA, banyak atlet masih main di luar negeri offseason untuk tambah pendapatan, seperti Clark yang dapat 76 ribu dolar rookie tapi untung besar dari endorsement. Silver soroti ini: “Mereka pantas dapat lebih, dan kami siap bagi kekayaan dari pertumbuhan ini.” Dampak jangka panjang? Kenaikan gaji bisa kurangi turnover ke liga Eropa atau pensiun dini, pertahankan talenta seperti Stewart dan Taurasi. Ekspansi ke Toronto dan Portland tambah revenue potensial 200 juta dolar tahunan, tapi tanpa bagi adil, boikot atau mogok bisa muncul. Engelbert sebut negosiasi “seimbangkan kenaikan gaji dengan viabilitas jangka panjang”, tapi Jackson balas, “Liga bayar diri sendiri dulu sebelum kami.” Jika CBA selesai tepat waktu, draft 2026 bisa lancar, tarik rookie top seperti Edwards. Ini juga sinyal ke liga lain: pertumbuhan tak boleh tinggalkan atlet di belakang.

Kesimpulan

Janji Adam Silver soal kenaikan gaji besar bagi pemain WNBA jadi angin segar di tengah negosiasi CBA yang tegang, di mana liga akui pertumbuhan musim 2025 pantas dibagi lebih adil. Dengan cap naik dan maksimal tiga kali lipat, ini langkah maju—meski perdebatan share revenue masih panas. Bagi pemain seperti Collier dan Plum, ini mulai bayar utang liga atas kaos “Pay Us What You Owe Us”. Dengan batas 31 Oktober mendekat, kesepakatan bisa percepat era baru: tim ekspansi kuat, talenta bertahan, dan gairah fans tak pudar. WNBA bukan lagi bayangan NBA; ia liga mandiri yang siap bersinar, asal bagi kekayaan benar-benar adil. Musim depan, harapannya sederhana: pemain main tanpa beban, dan trofi datang lebih sering.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *