Derby Jakarta di IBL: Persaingan Pelita Jaya vs Hangtuah. Derby Jakarta di Indonesian Basketball League (IBL) antara Pelita Jaya Bakrie Jakarta dan Amartha Hangtuah Jakarta selalu menjadi sorotan penggemar basket Indonesia. Pertemuan dua klub ibu kota ini tidak hanya tentang rivalitas lokal, tetapi juga perjuangan untuk supremasi di liga. Pada musim 2024/2025, persaingan semakin memanas, dengan Pelita Jaya yang diperkuat talenta seperti Muhammad Arighi dan Hangtuah yang mengandalkan Rakeem Christmas. Artikel ini akan mengulas sejarah rivalitas, performa kedua tim di musim ini, kunci pertandingan, respons penggemar, dan prospek persaingan di masa depan.
Sejarah Rivalitas Derby Jakarta
Rivalitas antara Pelita Jaya dan Hangtuah di IBL telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, dengan Pelita Jaya mendominasi sebagian besar pertemuan. Didirikan pada 1987, Pelita Jaya memiliki sejarah panjang dengan tiga gelar liga nasional, sementara Hangtuah, yang lebih muda, terus berusaha mengejar ketertinggalan. Salah satu momen bersejarah terjadi pada Februari 2025, ketika Hangtuah mengakhiri rekor tiga kemenangan beruntun Pelita Jaya dengan skor 81-74 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, menandai kemenangan pertama mereka atas rival sejak 2012. Pertandingan ini dipimpin oleh Rakeem Christmas, yang mencatatkan double-double (24 poin, 14 rebound), mengukuhkan Hangtuah sebagai ancaman serius.
Performa di Musim 2024/2025
Pelita Jaya memuncaki klasemen reguler IBL 2024/2025 dengan 22 kemenangan dari 26 laga, mencatatkan rata-rata 85 poin per pertandingan. Muhammad Arighi dan Anthony Beane Jr. menjadi motor serangan, dengan Arighi menyumbang 12 poin dan 5 assist per laga. Namun, kekalahan di final IBL dari Dewa United menunjukkan perlunya konsistensi. Sebaliknya, Hangtuah finis di posisi keenam dengan 15 kemenangan, didorong oleh performa Christmas dan Adonys Henriquez (19 poin, 8 rebound per laga). Kemenangan mengejutkan atas Pelita Jaya di paruh musim memperkuat posisi Hangtuah di papan atas. Di ajang kualifikasi Asean Basketball League (ABL), kedua tim mencapai babak kedua, dengan Pelita Jaya sedikit lebih unggul berkat kedalaman skuad.
Kunci Pertandingan Derby
Derby Jakarta selalu ditentukan oleh duel individu dan strategi pelatih. Pelita Jaya, di bawah Johannis Winar, mengandalkan gaya bermain cepat dengan akurasi tembakan 42% dari tripoin, dipimpin oleh Beane Jr. dan Arighi. Pertahanan mereka, yang membatasi lawan di bawah 70 poin, menjadi keunggulan. Sementara itu, Hangtuah, yang dilatih Wahyu Widayat Jati, memanfaatkan kekuatan fisik Christmas di paint dan kecepatan Henriquez di transisi. Dalam pertemuan terakhir, Hangtuah unggul dalam rebound (40-32), yang menjadi kunci kemenangan mereka. Pelita Jaya perlu memperbaiki ritme setelah jeda panjang, seperti yang diakui Winar, sementara Hangtuah harus menjaga momentum empat kemenangan beruntun mereka.
Respons Penggemar dan Media: Derby Jakarta di IBL: Persaingan Pelita Jaya vs Hangtuah
Penggemar kedua tim, PJ Holic dan suporter Hangtuah, menciptakan atmosfer elektrik di GOR Ciracas dan GOR Soemantri Brodjonegoro, dengan rata-rata 4.500 penonton per laga. Media sosial dipenuhi puji syukur untuk Christmas, yang disebut “penyelamat Hangtuah,” dan Arighi, yang dianggap sebagai “masa depan Pelita Jaya.” Media lokal seperti Kompas memuji intensitas derby, sementara BolaSport menyoroti kemenangan bersejarah Hangtuah sebagai titik balik. Media regional seperti ASEAN Basketball News mencatat derby ini sebagai salah satu yang paling dinanti di Asia Tenggara. Namun, beberapa penggemar Pelita Jaya menyuarakan kekhawatiran tentang kondisi fisik tim, sementara suporter Hangtuah optimistis dengan performa terkini.
Prospek Persaingan di Masa Depan: Derby Jakarta di IBL: Persaingan Pelita Jaya vs Hangtuah
Dengan IBL 2025 memasuki babak playoff, persaingan Pelita Jaya dan Hangtuah diperkirakan semakin sengit. Pelita Jaya, dengan pengalaman final dan kedalaman skuad, tetap menjadi favorit, tetapi Hangtuah menunjukkan potensi sebagai kuda hitam. Potensi perekrutan seperti pemain muda dari liga kampus untuk Pelita Jaya dan tambahan talenta asing untuk Hangtuah akan memperkuat kedua tim di musim 2026. Di level regional, keduanya berpeluang bersinar di Basketball Champions League Asia jika mampu menjaga kebugaran pemain kunci seperti Christmas dan Beane Jr. Tantangan utama adalah konsistensi di laga tandang dan pengelolaan tekanan di laga besar, terutama bagi Hangtuah yang masih membangun mental juara.
Kesimpulan: Derby Jakarta di IBL: Persaingan Pelita Jaya vs Hangtuah
Derby Jakarta antara Pelita Jaya dan Hangtuah di IBL 2024/2025 menghadirkan persaingan sengit yang menggairahkan penggemar basket Indonesia. Kemenangan bersejarah Hangtuah atas Pelita Jaya menunjukkan potensi mereka, sementara Pelita Jaya tetap unggul dengan kedalaman skuad dan pengalaman. Duel individu seperti Arighi versus Christmas menjadi sorotan, didukung atmosfer luar biasa dari penggemar. Dengan strategi pelatih dan talenta yang terus berkembang, persaingan ini tidak hanya meningkatkan kualitas IBL, tetapi juga menjanjikan masa depan cerah bagi basket Indonesia, baik di level nasional maupun regional.